Rabu, 03 Agustus 2011

^^ Friend Forever ^^

wowo : berteman dengan dia serasa ada di neraka tapi juga di surga...sumpah gokil abis. Tidak bisa diam sama sekali..wkwkwk (lebay deh). Terinspirasi dari sebuah gambar di google sehingga terciptalah gambar ini..hehehe

yupai : pokoknya kalau kita berdua ketemu itu tuh ketawa mulu bawaannya, padahal kalau sama yang lain ya biasa aja, tapi kalau sama dia sesuatu yang biasa aja itu bisa kita ketawain sampai jelek (kalau aku sih masih tetep cantik). peace....(wowo : be evil :-(...)

Senin, 18 April 2011

Inspirasi Mak Karsi

Sore itu seperti biasa ia berjalan menyusuri jalan setapak di daerah Kebon. Dengan tas jinjing dari anyaman bambu dan wadah yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan tenong, ia mulai menjajakan jajanannya. Mak Karsi adalah perempuan tua yang masih berjuang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Anak laki-lakinya telah menikah setahun yang lalu. Namun sejak enam bulan yang lalu ia tak pernah mengunjungi ibunya yang sebatang kara itu lagi.
Sudah menjadi rutinitas Mak Karsi menjajakan nasi urap dan lauk yang sudah matang di desa kami. Setiap jam tiga sore ia keluar rumah sambil membawa jualannya dan pulang saat petang menjelang maghrib. Jika ia sedang mujur, dagangannya akan habis. Tapi jika sedang kurang beruntung, sisa dagangannya ia berikan pada tetangga kanan kirinya agar tidak basi dan dibuang percuma. Ia adalah wanita yang hebat. Meski umurnya hampir kepala enam, namun semangatnya tetap membara.
Suatu ketika Mak Karsi pernah berkata, " Sebenarnya aku ini dulu ingin melanjutkan sekolah, nduk?" ujarnya sambil membungkusi nasi urap yang akan dijajakan.
" Lho trus kenapa nggak jadi toh, Mak?" tanyaku penasaran.
" Lha wong sama mboknya Mak nggak boleh. Katanya ga ada gunanya. Perempuan itu ya cuma di dapur dan ngurus suami jadi nggak usah sekolah tinggi-tinggi. SD saja wes cukup." jelasnya. " Dulu temannya Mak banyak yang melanjutkan ke SMP. Tapi Mak malah disuruh di dapur dan akhirnya dinikahin sama Mbah kakung itu."tambahnya dengan nada yang sedikit kesal.
Aku hanya mengangguk-angguk saja dan berpikir kasihan sekali Mak Karsi. Dia dengan semangat tinggi ingin sekolah biar tambah pintar, tapi keadaan tidak memungkinkan. Sedangkan aku yang didukung oleh orang terdekatku malah malas-malasan untuk sekolah. Sejenak aku berpikir, kolot sekali orang jaman dulu. Bukankah jaman itu sudah ada emansipasi wanita yang diperjuangkan oleh Kartini, tapi mengapa masih saja ada orang yang berpikiran bahwa wanita itu cukup dirumah saja, tahu dapur dan cara mengurus suami dan anak. Kartini sudah memperjuangkan sedemikian rupa sehingga derajat wanita dan pria sekarang itu sama. Kita harus bisa meneruskan cita-cita Kartini sebagai seorang wanita di jaman globalisasi.
Tapi kejadian seperti Mak Karsi itu masih saja terjadi sampai saat ini. Di daerah tempat tinggalku dulu, teman mengajiku yang baru berumur 15 tahun sudah dinikahkan sama bapaknya. Padahal teman-temannya masih asyik sekolah sedangkan dia sudah menggendong bayi. Kupikir-pikir aku termasuk anak yang beruntung karena orang tuaku mendukung pilihanku untuk belajar sampai perguruan tinggi ini dan terus memotivasiku.
" Kamu harus bersyukur nduk bapak ibumu nggak seperti bapak mbokku. Bapak ibumu mengerti sama kemauan anak. Kalau sudah begini, kamu jangan mengecewakan mereka. Perjuangkan yo nduk? Kamu tahu Kartini kan?" tanyanya.
" Ya Mak. Kenapa?" tanyaku balik.
" Kalau kamu tahu Kartini berarti kamu sudah tahu apa yang diperjuangkan dia dulu toh. Lanjutno iku nduk. Wong wedok ojo gelem kalah teko wong lanang (orang perempuan jangan mau kalah sama orang laki-laki)." ucapnya sebelum ia berdiri dan memulai lagi rutinitasnya menjual  nasi urap.
" Ya Mak." jawabku sambil tersenyum. Wanita harus bisa bersaing di jaman globalisasi ini.

Senin, 04 April 2011

Terima Kasih Guru

Guru adalah suatu pekerjaan yang mulia. Berkorban banyak untuk kecerdasan kehidupan bangsa. Tanpa mengenal lelah pergi ke sekolah ataupun tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu serta pengetahuan untuk anak didiknya.
Sampai ada istilah Jawa mengatakan : Guru berarti digugu dan ditiru yang artinya bahwa guru itu adalah sosok yang akan diteladani oleh anak didiknya. Segala apa yang telah diajarkannya akan diaplikasikan oleh anak didiknya. Jadi janganlah seorang guru mengajarkan hal-hal yang tidak seharusnya diajarkan kepada anak didik.
Meskipun begitu, kontribusi guru terhadap perkembangan anak dan kemajuan bangsa dalam bidang pendidikan sangatlah besar. Tidak akan ada pengusaha sukses, presiden maupun profesi tinggi lainnya jika tidak ada guru yang dengan sabar mengajarkan ilmu  dan pengetahuan pada mereka.
Saya jadi teringat dengan guru SD saya yang telah membuat saya berada di jurusan yang sebelumnya tidak saya sukai. Karena beliau, saya sekarang kuliah di Pendidikan Matematika. Beliaulah yang membuat saya menyukai matematika. Meskipun beliau adalah orang yang keras tapi saya merasa beruntung mengenal beliau. Beliau adalah orang yang humoris. Dan saya sangat berterima kasih kepada beliau yang telah membuka pikiran saya bahwa matematika itu menyenangkan. Terima kasih Pak Askar. 
Dan juga terima kasih untuk semua guruku yang telah membantuku hingga aku mencapai keadaan saat ini. Terima kasih juga untuk dosenku yang telah memberikan ilmu kepadaku.
Dan tak lupa terima kasih untuk Allah yang telah mempertemukanku kepada mereka semua. 
^_^

Minggu, 20 Maret 2011

First...!!!

Yeah akhirnya jadi juga blogku...^_^
Mungkin untuk posting pertama ini, aku pengen berbagi aja tentang film Thailand yang kemarin aku tonton n touching banget ceritanya.
Aku sampe nonton 3 kali...hehehe
A crazy little thing called LOVE...
yupz itulah judulnya...a romantic drama.
Ceritanya sih tentang anak SMP yang mengalami cinta pertama sama kakak kelasnya.
Nam, cewek hitam, berkacamata, dan berkawat gigi ini menyukai kakak kelasnya, Shone, yang diperankan oleh Mario Maurer. Film ini mengisahkan perjuangan Nam untuk bisa menjadi pacar Shone. Dalam proses mewujudkan keinginannya ini, Nam dibantu oleh tiga sahabat yang setia bersamanya sejak kelas satu dengan bantuan buku panduan mendapatkan hati seseorang yang kita sukai. Dan dapat ditebak, Nam menjadi gadis cantik. Malah ia disukai oleh kakak kelasnya, Top. Ia adalah sahabat masa kecil Shone. Namun Nam hanya menganggapnya teman dan Shone yang ia sukai malah hanya menunjukkan sikap yang biasa-biasa saja.
Tapi yang membuat cerita ini menarik adalah perjuangan Nam untuk mewujudkan keinginannya ini, lucu, menyentuh, dan tidak bisa ditebak jalan ceritanya. Selain itu juga permasalahan dia dengan tiga sahabatnya (membuatku menitihkan air mata...hiks...hiks). Ada juga komedi yang bisa membuat kita tertawa.
Dan satu hal lagi, ini membuatku sedikit geregetan, bagian yang paling akhir dari film ini 'kenapa dibuat seperti itu?'...but keseluruhan bagus kok. :-)
Aaahh....Recommended lah pokoknya...hehehe
Bakalan banyak hal yang bisa kita ambil dari cerita ini. Cukup ini aja deh posting awalku.
See you at the next posting ^_^